Kisah Inspiratif Caca Rayborn, Penyanyi Berbakat Kini Sukses Jadi Pebisnis Hebat

Caca Rayborn termasuk artis penyanyi muda dan pencipta lagu berbakat yang telah memberi warna pada blantika musik Indonesia. Dalam setiap lagu yang disenandungkan ia ciptakan sendiri lagunya, diproduseri sendiri dan juga dipromosikan dengan budget sendiri. Bisa dibilang Caca memang multitalenta.

 

Tak hanya sukses dalam dunia nyanyi, Caca juga kini sukses menjadi pebisnis hebat. Meski sukses bisnis di bidang cosmetics dan kecantikan, ia tak melupakan dunia nyanyi yang telah membesarkan namanya. Bahkan, rencananya ia akan mengajak kerja sama untuk artis-artis Indonesia dan Malaysia untuk meramaikan antar dua negara agar silahturahmi dua negara lebih terjalin baik dan saling sayang-menyayangi satu sama lain

“Awalnya sebab saya ingin menambah wawasan di bidang bisnis, terutama cosmetics, “ kata Caca Rayborn menuturkan awal ketertarikannya berbisnis, kepada awak media, Senin (3/2/2020).

 

Artis berdarah campuran Indonesia dan Malaysia itu. menerangkan perihal bidang bisnis yang sekarang digelutinya sejak pertengahan awal 2019. “Bisnisnya di bidang cosmetics dan kecantikan, “ terang pemilik nama lengkap Seroja Sartika Rayborn ini.

Selama menggeluti bisnis, Caca mengaku punya banyak pengalaman bertemu dengan orang-orang yang luar biasa. Adapun, pengalamannya yang sangat berkesan, Caca menyebut, di antaranya, pertama, dalam bidang pengurusan dokumentasi jadi lebih mudah, kedua, banyak bertemu dengan owner-owner produk yang berkualitas dan ketiga lebih banyak mendapatkan teman lebih jadi family.

 

Menjalani sebuah pekerjaan tentu ada suka-dukanya. Begitu juga Caca mengaku punya suka dukanya selama mengeluti bisnis. “Hahaha, salah satunya itu dalam menghadapi client yang rewel dan banyak maunya. Biasanya pengusaha-pengusaha ini semakin famouse produk-nya semakin banyak maunya, “ ucap Caca terbahak.

“Kalau sukanya jadi lebih banyak jalan-jalan ke berbagai negara, yakni Malaysia, Indonesia, China, Thailand, “ imbuh Caca tampak begitu sangat bahagia.

 

Harapan Caca, ia dapat menjalin kerja sama lebih baik dari negara-negara luar yang ingin masuk produk ke Indonesia. “Sebab bagi saya jika saya membantu ke dua negara dapat bekerja sama, secara tidak langsung saya juga membantu menambah income pendapatan negara dan juga pastinya menambah income pribadi lebih baik lagi, “ papar Caca penuh percaya diri.

Saat ditanya, lalu bagaimana dunia nyanyi, apakah ditinggalksn atau hanya sekedar selingan? Dengan tenang penuh keyakinan, Caca memberikan jawaban, “Kalau nyanyi sih masih, tapi terkadang dibatasi untuk masa-masa yang tertentu, disebabkan schedule kerja selalu bertabrakan. “

 

Karena itu, Caca mengaku masih ada obsesi dalam dunia nyanyi. “Yang jelas masih ada, bahkan saya mencipta lagu baru berjudul ‘Cinta Pertama’ dan religi berjudul ‘Sujud’ yang rencananya akan buat video clip baru di Malaysia sambil nanti kita mau memperkenalkan tempat-tempat touring yang paling best di Pulau Penang dan doakan lagunya succes dan banyak dapat suport dari teman-teman se-Indonesia dan Malaysia, “ tegas Caca.

Caca menyampaikan dirinya punya banyak rencana untuk dunia nyanyi yang telah membesarkan namanya. “Sebab rencana-nya kita nanti mau ajakin kerja sama untuk artis-artis Indonesia dan Malaysia untuk meramaikan antar dua negara agar silahturahmi dua negara lebih terjalin baik dan saling sayang-menyayangi satu sama lain, “ pungkas Caca sumringah.

 

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *