KabareTegal – Dewan Kesenian Kabupaten Tegal, melalui Komite Sastra meluncurkan buku Kumpulan puisi tunggal karya Julis Nur Hussein yang berjudul ‘Hari Ini dan Kemarin’ pada Selasa 30 Desember 2025 di Gedung Rakyat Slawi sejak pukul 4 sore sampai jam 10 malam.
Dipandu ketua Komite Sastra – DKKT, bapak Muarif Essage dengan diawali pemaparan sejarah singkat proses penerbitannya, sekaligus menandai diluncurkannya buku puisi perdana karya Julis Nur Hussein.

Kegiatan peluncuran buku ini dihadiri beberapa pegiat seni dan literasi, seniman, sastrawan, penyair, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum.
Selain hadir mereka juga mengapresiasi karya penyair Julis Nur Hussein dengan membaca puisi-puisinya secara bergantian. Di antaranya adalah Apito Lahire dari Sanggar Jalu Estetika, Apas Khafasi, Nurul M Balfas, Wahyu Ranggati dari Komunitas Parowulan, Eri, Galuh dan Sutono Adiwerna (cerpenis) dari FLP Tegal, Retno Kusrini (Pengurus Dewan Kebudayaan Kab. Tegal), mahasiswa UPS Khunafatul Ulyati dan ibunda tercinta, Kezia-Mahasiswa jurusan seni pertunjukan dari ISI Yogyakarta, Bu Guru Estu Wigati, guru SD Rajegwesi 3 Pagerbarang Tegal, siswa-siswi dari Teater Emas MAN Babakan Tegal,
Taufiq (pamong desa Semboja Pagerbarang), Drs. Ghufroni M.Pd., dosen sekaligus Kabag Administrasi Universitas Muhadi Setiabudi Brebes.
Bontot Sukandar dan Jenar dari Kampung Seni Tegal, Suriali Andi Kustomo (Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal), Ipuk Prokem, Lanang Setiawan, Moh Ayub dari Kota Tegal, Gus Mi’roj, Robby, Dyon Dyonk, Samsyul Rizal, Musabbih, Muarif, Joko Suci, Teguh dari DKKT Tegal dan tidak ketinggalan pula Ketua DKKT Junedi yang juga ikut hadir dan membaca puisi.

Penerbitan kumpulan puisi ‘Hari Ini dan Kemarin’ karya Julis Nur Hussein ini digagas oleh Muarif Essage, dengan bukti terbit 6 eksemplar dan selebihnya dikembalikan kepada penulis untuk mencetak ulang atau memperbanyak melalui penerbit buku terkait.
Ketua Komite Sastra DKKT, Muarif Essage ingin mejadikan program penerbitan buku ini sebagai bentuk penghargaan sekaligus pemicu bagi para seniman, penyair, atau siapapun yang ingin mendokumentasikan sekaligus mempublikasikan karya-karyanya.
Dalam kesempatan ini Muarif Essage juga menjelaskan awal pertama kali menemukan puisi-puisi Julis Nur Hussein yang dicetak secara sederhana (stensilan) dan dijual di lapak koran wilayah Kita Slawi pada kisaran tahun 1990-an.
Rasa prihatin untuk menerbitkannya secara kayak, ber-ISBN pun muncul.
Sementara itu, Suriali Andi Kustomo, ketua Dewan Kesenian Kota Tegal, merespon cerita tersebut dengan satu pernyataan bahwa buku yang pernah dicetak stensilan tersebut merupakan barang mahal yang patut diarsipkan meski sudah ada buku terbitan resminya.
Di lain sesi ketika sang Penyair Julis Nur Hussein menceritakan proses kreatifnya, dirinya terharu dan tidak bisa membendung air matanya.
Teringat proses kreatifnya yang ditempa oleh berbagai ujian termasuk dari pihak keluarga.
Oleh karenanya dari Komite Sastra, DKKT juga berharap dengan adanya program penerbitan buku bagi para penulis, akan menambah nilai atau derajat sebagai seorang penulis di mata masyarakat pun keluarga.
Sekadar selingan info terkait agenda tahun depan yang sedang dipersiapkan Komite Sastra Dewan Kesenian Kab.Tegal yaitu menerbitkan dan meluncurkan buku kumpulan puisi penyair Tegal lainnya, yaitu Apito Lahire.
Acara peluncuran buku puisi ‘Hari Ini dan Kemarin’ di Gedung Rakyat Slawi ini ditutup dengan pemaparan proses kreatif dari penyair Julis Nur Hussein dan juga foto bersama dengan para hadirin. (A.Musabbih, anggota Komite Sastra DKKT)***


