Film ‘Syetan Munafik’, Kolaborasi Apik Malaysia – Indonesia, Tembus Pasar Internasional

KabareTegal – Industri hiburan Malaysia – Indonesia memasuki era baru melalui kolaborasi besar antara UNC Internasional Indonesia dengan PT. Edar Nuansa Cinema (ENC). Kerjasama ini dibangun untuk menciptakan ekosistem produksi yang lebih kuat, professional dan kompetitif bagi kedua negara. Fokusnya meliputi produksi film layar lebar, drama OTT, dokumenter, animasi hingga projek digital kreatif yang menembus pasar internasional.

Kolaborasi ini menampilkan deretan nama besar Malaysia dan Indonesia, seperti: Ashraf Sinclair, Zila Bakarin, Ruminah Sidek, Dato’ Jalaludin Hassan, Faizal Husin, Linda Hashim, Dea Lestari, Tessa Mariska, dan banyak lagi artis serta kru kreatif yang terlibat.

PT.  Edar Nuansa Cinema (ENC), selaku perusahaan distribusi film yang digawangi oleh Toto Soegriwo (Komisaris) dan Teddy Prangi (Direktur), dengan bangga mengumumkan jadwal rangkaian penayangan film horor-religi terbaru produksi United Nine Creative, SDN, BHD, berjudul ‘Syetan Munafik’.

Rangkaian acara ini diawali dengan gala premiere pada tanggal 23 Desember 2025 bertempat di CGV Grand Indonesia, Jakarta. Acara ini tidak hanya menjadi perayaan rilisnya film tersebut, tetapi juga membawa misi khusus untuk menjalin silaturahmi sekaligus mengenang dedikasi dan karya pemeran utama film ini, Almarhum Ashraf Sinclair.

Toto Soegriwo, Komisaris PT. Edar Nuansa Cinema (ENC), menyampaikan, bahwa film ini memiliki tempat yang sangat spesial. “Selain menyuguhkan ketegangan horor yang berkualitas, momen ini kami dedikasikan untuk mengenang sahabat kami, Almarhum Ashraf Sinclair. Kami ingin masyarakat dapat kembali menikmati kepiawaian aktingnya di layar lebar, ” ujarnya.

Setelah gala premiere di Jakarta, PT ENC telah menyiapkan serangkaian kegiatan promosi dan penayangan spesial (Special Screening) di berbagai kota untuk menyapa para penggemar film horor Indonesia, yaitu: Bandung (Hotel Posters, 26 Desember 2025), Sumedang (Sumedang XXI, 27 Desember 2025), Tangerang Selatan (Lotte Bintaro XXI, 28 Desember 2025), Bogor (CCM Cibinong XXI, 29 Desember 2025).

Direktur PT. ENC, yang juga Ketua Umum Trangi9 Indonesia, Teddy Prangi, menambahkan, bahwa pihaknya ingin memastikan film ini dapat diakses oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, selain Special Screening di jaringan Cinema XXI, film ‘Syetan Munafik’ juga akan dipertunjukkan secara reguler di bioskop-bioskop daerah, baik itu jaringan bioskop mini maupun bioskop independen. “Ini adalah komitmen kami untuk meratakan distribusi tontonan berkualitas. Kami dari PT. ENC berkolaborasi dengan Trangi9 yang anggotanya saat ini tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, “ ucapnya mantap

“Film ‘Syetan Munafik’ menjanjikan pengalaman sinematik yang mencekam dengan balutan pesan moral yang kuat. Kehadiran film ini di penghujung tahun 2025 diharapkan dapat menjadi tontonan pilihan keluarga sekaligus pengobat rindu bagi para penggemar Almarhum Ashraf Sinclair,” beber Teddy.

Film ‘Syetan Munafik” menggabungkan elemen tragedi, kegelapan, dan dunia misteri dengan sentuhan sinematik modern. Film ini membawa penonton menelusuri tragedi yang terjadi 25 tahun silam, ketika sekelompok pelajar dilaporkan hilang setelah tersesat di alam fantasi, sebuah dimensi gelap yang hanya muncul bagi mereka yang melanggar batas tertentu. Alam ini dipenuhi suara-suara aneh, bayangan bergerak, dan makhluk halus yang seolah menunggu mangsa berikutnya.

Tragedi tersebut menjadi misteri terbesar di institusi pendidikan itu. Tidak ada bukti, tidak ada saksi hidup, dan tida ada jawaban. Hanya legenda, cerita lisan, dan desas-desus yang terus menghantui generasi pelajar berikutnya. Dua puluh lima tahun kemudian, sekelompokk pelajar baru yang tertarik dengan sejarah gelap kampus memutuskan untuk menyelidikinya. Mereka menemukan jurnal lama, catatan rahasia dan petunjuk yang menunjukkan bahwa tragedi itu bukan kebetulan. Seiring penyelidikan mereka, gangguan makhluk halus mulai muncul bayangan yang mengikuti mereka, bisikan ketika mereka sendirian, serta mimpi buruk yang saling berkaitan. Mereka tanpa sadar telah membuka portal lama yang seharusnya tetap tertutup.

Rasa penasaran mereka mengejar kebenaran telah membawa mereka lebih dalam ke dunia yang tidak seharusnya mereka sentuh. Pertanyaan besar pun muncul. Apakah tragedy 25 tahun lalu akan terulang? Atau ada rahasia yang jauh lebih gelap telah bangkit kembali?

Film ini menyajikan elemen horror modern, visual atmosferik, karakter berlapis dan ending yang mengejutkan.

Dato’ Mohd Rusdi bin Shair selaku produser menyampaikan, bahwa kolaborasi ini dirancang untuk membina jembatan kreatif antara dua industri besar di Asia Tenggara. “Kami ingin menghasilkan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi memiliki identitas tersendiri. Film ‘Syetan Munafik’ adalah bukti komitmen kami untuk melahirkan karya berkelas internasional, ” tegasnya.

Sebagai wujud rasa empati dan simpati atas musibah yang dialami warga Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, dalam acara gala premiere film ‘Syetan Munafik’, panitia juga melakukan penggalangan dana untuk membantu korban bencana Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.***

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *