Wabup Tegal Ahmad Kholid Imbau Warga Tegal Kompak Songsong Indonesia Emas 2045

KabareTegal – Pemerintah Kabupaten Tegal selalu rutin menggelar pertunjukan di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang kali ini menampilkan Pentas Duta Seni dengan pertunjukan Sendratasik bertajuk ‘Guyub Rukun’.

“Saya turut senang sekali hari ini bisa bertemu dengan kalian semua di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah, “ kata Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid mengawali sambutannya dalam acara Pentas Duta Seni dan Pameran Ekraf Kabupaten Tegal di Anjungan Jawa Tengah, TMII, Minggu (21/9/2025).

Lebih lanjut, Kholid menerangkan tentang acara tersebut. “Acara pentas duta seni kabupaten Tegal ini hakekatnya wujud syukur kita semua kepada Allah yang memberi kesempatan membuat karya seni yang baik, “ terangnya.

Kholid menyampaikan rasa terima kasih kepada Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah yang sudah memberi fasilitas lengkap untuk acara tersebut.

“Juga terima kasih untuk saudara-saudara IKBT yang sudah mau datang berkumpul bersama disini, “ bebernya.

Menurut Kholid, hari ini duta seni kabupaten Tegal akan menampilkan sajian istimewa, yaitu sendratasik dengan lakon Guyub Rukun. Seni drama, tari dan musik yang digabung menjadi satu mengambarkan keharmonisan hidup bersama.

“Para seniman ini yang tampil semuanya asli orang Tegal yang tergabung dalam Tim Kesenian Dagelan Putra Punduh, “ paparnya.

Kholid menyebut lakon Guyub Rukun tidak hanya hiburan biasa, tapi juga mengambarkan visi misi pemerintah kabupaten Tegal.

“Hal ini cocok sekali dengan semangat kita kabupaten Tegal yang maju dan tangguh, “ tegasnya.

Lewat pertunjukan ini, kata Kholid, pihaknya mengimbau kepada warga Tegal semuanya dimana saja berada supaya tetap kompak menyongsong Indonesia Emas 2045

“Saya berharap acara ini tidak hanya tontonan semata, tapi juga tuntunan untuk melestarikan budaya leluhur, “ harapannya.

Harapan Kholid, budaya Tegal harus tumbuh dan berkembang di era digital ini tanpa meninggalkan akar budaya Tegal.

“Ini juga menjaga ajang persaudaraan antara orang Tegal yang ada di perantauan dan orang Tegal yang tetap di kampung halaman, “ simpulnya.

“Persaudaraan tak hanya lahiriah, tapi juga batiniah untuk menyatukan hatinya, menyatukan tekadnya, menyatukan perjuangannya untuk maju bersama, “ tambahnya tampak penuh semangat.

Kholid mengimbau kepada masyarakat kabupaten Tegal yang dipimpinnya.

“Mari kita saudara-saudara semua ayo kita mikul dhuwur, mendem jero, misi visi kabupaten Tegal, ayo kita bersama menggali, melestarikan budaya Tegal, mengembangkan budaya lokal supaya bisa bangga ke panggung nasional, “ imbaunya.

Kholid menambahkan untuk masyarakat Tegal yang merantau di Jabodetabek, ia yakin tidak semua mengetahui pembangunan Tegal sudah sampai mana.

“Pemerintah kabupaten Tegal sekarang sedang fokus pembangunan infrastruktur. Kalau pulang, saudara-saudara semua, insya Allah pangling karena jalan sudah bagus, “ tuturnya menginformasikan.

Tidak hanya itu, lanjut Kholid, pihaknya juga baru saja melaunching program 1 desa 1 sarjana.

“Kemarin ditetapkan ada 281 desa, jumlah 287 semuanya adalah calon-calon sarjana yang dibiayai oleh pemerintah daerah, “ ungkapnya bangga.

Menurut Kholid, satu per satu programnya secara bertahap sudah dilaksanakan.

“Kami berusaha terus agar Tegal luwih apik, “ tegasnya.

Kholid menyampaikan terima kasih kepada Edy Budyarso, Tokoh Tegal di Jakarta, yang menjembatani  dan mengkomunikasikan antara Kementerian dan Lembaga di Pusat dengan Pemkab Tegal.

“Alhamdulillah banyak program dapat diwujudkan, antara lain, program IDT Tegal dapat tiga titik, yaitu Jatibarang-Pagerbarang, Bojong-Tuel dan Balamoa-Kemantran, “ tuturnya penuh rasa syukur.

Kholid menyampaikan kabar baik, bahwa Insya Allah Kabupaten Tegal akan ada kantor imigrasi kelas dua, tempatnya di Adiwerna, persisnya di terminal bis di depan Rumah Sakit Muhammadiyah.

“Insya Allah, nanti Tegal tambah ramai, tambah maju,Tegal luwih apik, “ pungkas Ahmad Kholid optimis.***

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *