Ternyata Artis Cantik Veline Chu Takut Jarum Suntik

KabareTegal – Pernah menyandang julukan seram Ratu Begal tapi ternyata Velline Chu takut jarum suntik. Jadi jangan heran kalau pelantun Ngopi Say ini, tidak pernah donor darah.

 

“Saya paling takut sama jarum suntik, makanya saya nggak pernah donor darah,” kata Velline saat menghadiri acara Ulang Tahun ke 1 Intitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) di Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

 

Tapi anehnya ketika ada kegiatan Donor Darah yang digelar IPWL, Velline langsung mendaftar untuk donor darah.

 

“Saya didorong teman untuk donor, saya penasaran seperti apa rasanya ditusuk jarum suntik.” bebernya.

 

Ternyata kata Velline menambahkan, “Rasanya kayak digigit semut, kalau tahu kayak gitu dari dulu deh donor darahnya,” seloroh wanita yang kini menekuni karier sebagai pengobatan alternatif ini.

 

Velline bersama rekannya sesama artis tergabung di organisasi Kami Perempuan Indonesia Tangguh (Kapita) dan kini tengah menggagas ragam kegiatan sosial.

 

“Sejak remaja saya seneng berorganisasi, makanya ketika Nana Mardiana ngajak gabung di Kapita saya langsung setuju,” ungkap Velline Chu mantap.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *