Festival Film Tegal 2019 Secara Resmi Telah Dibuka

KabareTegal.com, Dukuhturi – Festival Film Tegal (FFT) 2019 secara resmi telah dibuka. Pembukaan FFT 2019 dilakukan oleh Wakil Bupati Tegal, H. Sabilillah Ardie, B.Sc. dengan didampingi Wakil Walikota Tegal, Muhamad Jumadi, ST, M.M., di halaman Masjid Kasepuhan Ki Hanggawana, Desa Kalisoka, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Sabtu (16/11/2019) malam.

 

Turut mendampingi Wicaksono Wisnu Legowo, Ketua Panitia FFT 2019, dan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tegal, Dessy Arifianto, S.Sos, MT.

 

“Kita menyambut baik penyelenggaraan Festival Film Tegal 2019 ini, “ kata Wakil Bupati Tegal H. Sabilillah Ardie, B.Sc. dalam sambutannya.

 

Lebih lanjut, Ardie menerangkan, FFT 2019 merupakan kerjasama antara pemerintah daerah (pemda) kabupaten Tegal dan pemda kota Tegal. “Kolaborasi dua daerah ini, meski masing-masing punya kepentingan, namun selama masih bisa kerja sama hasilnya akan lebih baik, “ terang Ardie.

 

Ardie berharap penyelenggaraan FFT 2019 ini bukan menjadi satu-satunya tapi permulaan. “Ke depan kita akan selalu melakukan kerjasama demi kebaikan dan kemajuan kita bersama, yang semoga bisa bermanfaat bagi khalayak masyarakat kita, baik di kabupaten maupun kota Tegal,” harapnya.

 

Kemudian, Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi, ST, M.M menegaskan dengan industri perfilman Tegal dengan kolaborasi dua daerah bisa menjadi lokomotif ekosistem perfilman Tegal. “Bukan sekadar lihat filmnya tapi ide kreatif, yang inspiratif. Kolaborasi, kota dan kabupaten bisa disebut Tegal Raya dimulai dari perfilman,” Jumadi menegaskan.

 

Sedangkan, Wicaksono Wisnu Legowo, Ketua Panitia FFT 2019, mengharapkan, dengan digelarnya FFT 2019, mudah-mudahan potensi-potensi yang sudah ada bisa semakin berkembang.

 

“Yang penting kita tidak malu-malu lagi untuk menunjukkan karya filmnya, dengan keluar dari sarangnya. Tunjukkan bahwa kita bisa berkarya kreatif dalam dunia perfilman, “ demikian harapan dari sutradara yang terkenal dengan film ‘Turah’, sebuah film berbahasa Tegal yang berkibar di berbagai festival film, baik nasional maupun internasional.  bahkan mewakili Indonesia di ajang Oscar.

 

Adapun, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tegal, Dessy Arifianto, S.Sos, MT., menyebut dalam FFT 2019 terdapat 36 film karya pelajar, mahasiswa dan umum dari Kabupaten maupun Kota Tegal. “Tujuan dari kegiatan ini menumbuhkan industri kreatif perfilman kota maupun kabupaten Tegal dengan tema egaliter (kesetaraan),” ucapnya.

 

FFT 2019, kata Dessy, memberikan ruang kreatifitas dari siswa, mahasiswa dan masyarakat dalam perfilman. “Dengan kolaborasi pemkot dan pemkab Tegal ke depan industri kreatif film lebih baik,” tegasnya.

 

Dalam pembukaan Festival Film Tegal 2019 diputar tiga film, yakni film Krenteg yang diproduksi Desa Sinema Kapunduhan dengan arahan sutradara Marjo Klengkam Sulam yang diadaptasi dari cerpen ‘Berangkat’ karya Akhmad Sekhu. Kemudian, film ‘Nyunati Poci’ (produksi SMA 2 Tegal), dan film Cempaka.

 

Selanjutnya, selama FFT 2019 berlangsung, 36 film akan diputar di 17 titik di wilayah kota dan kabupaten Tegal hingga penutupan pada 7 Desember 2019 yang akan digelar di Alun-alun Kota Tegal.

 

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *