Deras Dukungan Kepada FFWI XI, Kali ini Reza Rahadian

KabareTegal, Jakarta — Setelah sejumlah nama terkemuka dalam kazanah perfilman nasional, seperti Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo Djarot, Niniek L. Karim, Ray Sahetapy, Rudi Sudjarwo, dan beberapa nama lainnya memberikan dukungan kepada gelaran Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XI.

 

Kini dukungan serupa dari aktor watak Reza Rahadian. Reza yang pada Festival Film Indonesia 2007 di Pekanbaru, Riau turut naik bus wartawan menuju gedung acara, memberikan dukungan atas terselenggaranya FFWI XI.

 

Menurut Reza, wartawan, terutama wartawan film adalah bagian aktif dari pembangun ekosistem perfilman di Indonesia. Oleh karenanya, keberadaanya sangat penting dan menjadi kunci atas kemajuan film di Indonesia.

 

“Wartawan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan film Indonesia,” kata Reza Rahadian di Jakarta, baru-baru ini. Oleh karenanya, “Saya mengucapkan selamat dan sukses atas digelarnya Festival Film Wartawan Indonesia. Semoga menjadi salah satu bentuk apresiasi dari teman teman wartawan Indonesia bagi dunia perfilman Indonesia,” imbuh dia.

 

Segendang sepenarian, Wina Armada Sukardi, Ketua Pelaksana FFWI mengatakan gelaran festival film wartawan mempunyai sejarah dalam lahir dan tumbung kembangnya perfilman nasional. Karenanya, pada FFWI XI yang akan berpuncak pada 28 Oktober 2021, mendatang, dia sekaligus mengajak semua komponen bangsa turut bahu membahu mensukseskan ajang ini.

 

“Jika untuk saat ini, dukungan aktif datang dari Direktorat Perfilman Musik dan Media Baru (PMMB) Kemendikbud Ristek RI, pada gelaran selanjutnya, kami berharap kami dapat menggandeng Kementerian lainnya,” kata Wina.

 

Harapannya, imbuh Wina, gelaran FFWI XI yang sudah dan terus manggaung di tengah masyarakat, makin akbar dan dikenal masyarakat luas Perfilman.

 

Sebelumnya, Cinta Laura mewakili generasi milenial juga membaktikan dirinya sebagai Sobat FFWI XI. Cinta Laura bersama sejumlah Duta FFWI XI lainnya akan terus mengkampanyekan pentingnya festival film yang sepenuhnya penjuriannya dilakukan oleh wartawan film di seluruh Indonesia, ini. (Bb-69/ Istimewa)

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *