Kisah Inspiratif Ivan Bandhito, Sutradara Film Anak Medan

KabareTegal – Tersungging senyum sumringah sambut media dari pria humble berkaca mata, Ivan Bandhito.

Ia adalah sutradara film Anak Medan produksi PH PIM Pictures pimpinan Agustinus Sitorus.

“Saya mengenyam pendidikan formal di Institut Kesenian Jakarta jurusan penyutradaraan film hingga S2 dan keseharian sebagai dosen di almamater,” kata Ivan Bandhito

Pria murah senyum ini sudah mengerjakan program FTV sejak tahun 2000 & beberapa iklan serta video klip.

Film terakhirnya berjudul “Kau & Dia” tahun 2022 produksi Maxstream, Anda tentu masih ingat.

Pria kelahiran Jakarta 17 November 1973 ini berjibaku sampai seragam abu-abu di Kota Surabaya JawaTimur.

Ia berangkat dari latar belakang seni rupa untuk menjadi sutradara sehingga tak ayal akan selalu menciptakan film yang bagus dengan komposisi gambar yang indah,

kini ia menjadi perupa digital layar lebar yang ia akui sebagai panggilan jiwa yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

“Film memiliki dunia realita tersendiri dan saya bisa menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.  Saat ini sedang masuk tahap produksi untuk film layar lebar berjudul “Anak Medan” produksi PIM Pictures, ” seloroh suami dari Yanti Wirsusmita ini lugas, saat syukuran film ‘Anak Medan; Cocok Ko Rasa!?’ di Kedai Sudut Selatan Jl. Ahmad Dahlan 19, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (5/3/2023).

Film ‘Anak Medan’ berkisah tentang empat sahabat yang ingin mengejar cita-citanya.

Ada spirit, perjuangan, kekonyolan dan hubungan antara anak dengan orang tua.

Dan saat ini  Ivan sedang mempersiapkan film berikutnya dengan genre thriller.

Ia sejak 2017 hingga saat ini aktif sebagai dosen di Institut Kesenian Jakarta Fakultas Film & Televisi jurusan penyutradaraan film.***

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *