Di Ultah ke-23, Wali Band Tetap Muda dan Jaya!

KabareTegal – Wali band berusia 23 tahun.

Di usia tersebut, Wali tetap produktif.

Tak hanya eksis di dunia musik, Wali juga laris manis berakting di sinetron “Amanah Wali  6” yang tayang regular di RCTI setiap pukul 21.45 Wib.

Senin (31/10/2022) malam kemarin, Wali merayakan ulang tahunnya yang ke-23 di tengah set sinetron “Amanah Wali 6” di Studio MNC Pictures di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Ulang tahun Wali itu juga diisi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad 1444 H.

Para personil Wali; Apoy (gitar), Faank (vokal), Tomi (drum) dan Ovie (keyboard), secara  hikmat mengikuti pembacaan Yasin, Shalawat, dan Tahlil yang dipimpin Ustad Ugo.

Sementara ceramah diisi oleh Kyai Haji Ahmad Satiri (Sunan Kalimalang).

Hadir dalam acara ulang tahun ke-23 Wali itu CEO NAGASWARA Rahayu Kertawiguna dan Produser Eksekutif MNC Pictures Moh. Kamil Wahyudi dan tim RCTI.

“Selamat ulang tahun buat Wali band yang ke-23. Umur Wali band sama dengan umur NAGASWARA, tetap muda dan tetap jaya. Aamiin,” ucap CEO NAGASWARA Rahayu Kertawiguna saat didaulat memberikan ucapan kepada Wali.

Sementara, Produser Eksekutif MNC Pictures Moh. Kamil Wahyudi ikut mendoakan Wali tetap sehat berkarya di musik dan film. Di matanya, setiap karya Wali memberikan manfaat bagi kemaslahatan orang banyak.

“Wali band tetap menjadi band yang digemari pecinta musiknya. Juga fans-fansnya di sinetronnya. Semoga ‘Amanah Wali’ tidak hanya di season 6 saja, bisa 7, 8 dan seterusnya. Aamin,” lanjut Moh. Kamil Wahyudi.

Pemotongan tumpeng HUT ke-23 Wali dilakukan para personil band itu bersama Rahayu Kertawiguna.

Potongan tumpeng pertama diberikan Wali kepada produser mereka itu.

Secara bergantian, empat personil Wali bahkan mencium tangan CEO NAGASWARA yang sudah dianggap seperti orang tua sendiri.

Selain menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak RCTI dan NAGASWARA yang terus mendukung kiprah mereka di sinetron dan musik, Apoy mengatakan kewajiban Wali untuk istiqomah dan tidak lupa diri.

“Pada saat kita berada di share tertinggi, menunduklah kembali kepada Allah. Pada saat share kita down, maka bangkitlah dan bangunlah, kita kembali sama Allah. Dan inilah momentum kebangkitan kita semua, Aamiin,” ujar Apoy yang juga membangkitkan semangat tim Wali dan semua pemain serta kru “Amanah Wali 6”.***

 

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *