Imam Joend Kembali Terpilih Jadi Ketua Dewan Kesenian Kab. Tegal

KabareTegal, Slawi – Dewan Kesenian Kabupaten Tegal (DKKT) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) tahun 2022 di Sekretariat DKKT, Gedung Rakyat Slawi, Minggu 23 Januari 2022.

 

Dalam Musda yang dibuka oleh Bupati Tegal Umi Azizah tersebut, Imam Joend kembali terpilih secara aklamasi menjadi Ketua DKKT.

Dalam sambutannya, Bupati Tegal Umi Azizah mengharapkan, pelaku seni tetap berkarya dalam situasi apapun. ”Peran pelaku seni, terutama pada masa-masa pandemi sangat berharga bagi jalannya pemerintahan,” kata Umi Azizah.

 

Lebih lanjut, Umi Azizah menerangkan, pihaknya sangat terbantu dengan keberadaan pelaku seni dalam penanganan Covid-19. ”Di mana saat ada pembatasan kegiatan, pelaku seni ikut mendukung dengan berkegiatan yang kreatif memanfaatkan teknologi digital,” terangnya.

 

Menurut Umi Azizah, ke depan untuk mengoptimalkan kegiatan kesenian pihaknya mengharapkan ada kominikasi yang produktif sehingga Pemkab Tegal bisa mendukung demi kemajuan seni di Kabupaten Tegal.

 

”Bangun komunikasi yang baik. Dengan demikian, kami akan mendukung apa yang menjadi kebutuhan pelaku seni yang tentu saja dalam batas kemampuan anggaran yang dimiliki Pemkab,” tegasnya.

 

Sementara itu, Imam Joend menyampaikan laporan pertanggungjawaban sejumlah kegiatan DKKT yang telah digelar dalam Musda Dewan Kesenian kali ini.

 

Menurut Imam Joend, meski tidak mendapatkan dana hibah dari Pemkab Tegal, namun DKKT telah menyelenggarakan kegiatan baik sebelum maupun di masa pandemi. ”Beberapa kegiatan kita gelar dengan streaming karena memang saatnya lagi masa pandemi,”katanya.

 

Dikatakan oleh Imam Joend, meski tidak mendapatkan hibah namun DKKT telah menyelenggarakan kegiatan baik secara swadaya maupun bekerja sama dengan pihak lain.

 

Usai terpilih, Imam Joend meminta komitmen dari komite-komite di bawah naungan DKKT untuk tetap kompak dan konsisten menjaga eksistensi seni di Kabupaten Tegal.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *